Selasa, 26 Juli 2011

Cara membentuk Anak Kreatif

Selama ini kreativitas menjadi hal yang terus diteliti oleh para ahli. Kerap muncul pertanyaan mengapa orang ini lebih kreatif dibanding yang lainnya. Kita sering menjumpai orang yang mampu menulis novel, puisi, atau membuat karya-karya lainnya dengan membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Pada tahun  1940an, Guilford mengembangkan model kecerdasan manusia yang kemudian dipakai beberapa ahli sebagai dasar untuk meneliti keativitas anak. Variabel yang diginakan meliputi perbedaan berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen bertujuan untuk menemukan satu jawaban yang benar yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang kurang kreatif.
Pada kenyataannya, orang-orang kreatif lebih berpikir secara divergen tanpa terikat pendapat umum lainnya. Dasar inilah yang membuat seorang ilmuan Roger W Sperry dari California Institute of Technology pada tahun 1960an memperkenalkan perbedaan antara ortak kanan dan kiri. Otak kiri digunakan untuk berfikir konvergen dan otak kanan untuk divergen. Dengan demikian, kreativitas dapat dikembangkan, khususnya sejak dini pada masa kanak-kanak.

Peran Lingkungan
Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi kreatifitas tersendiri. Potensi tersebut bergantung pada lingkungan dimana mereka tinggal. Oleh kareana itu, anda sebagai orang tua juga harus menciptakan lingkungan yang mendukung kreatifitas anak Anda.

Seorang konsultan senior di Propotenzia psycology & HR Consultant, Lina, memaparkan beberapa ciri-ciri anak kreatif seperti sellau ingin tahu, memiliki minat yang sangat luas, percaya diri, berani beropendapat, spontan, berjiwa petualang, dan berani mengambil resiko. Sedangkan anak yang cerdas memiliki ingatan yang baik, mudah menangkap pelajaran, dan cepat mendapatkan problem solving.

Terkadang kreativitas muncul saat kita tidak sedang melakukan pekerjaan yang ditekuni kareana otak terus bekerja mengolah informasi yang sudah diterimanya. Jadi, pastikan anak dalam kondisi ceria dengan emosi yang stabil untuk membangun kemampuan kreativitasnya.

Temperamen
Sehubungan dengan daya kreativitas anak, sifat yang temperamen juga masih sering mempengaruhi. Ada tiga jenis temperamen yang umum terjadi yaitu easy going, slow to warm, dan difficult. Anak yang easy going umumnya ceria dan mudah bergaul dengan sesama teman. Sedangkan anak dengan sifat slow to warm memerlukan waktu lebih untuk bisa akrab dengan yang lain. Berbeda dengan sifat temperamen yang difficult dimana biasanya anak dengan sifat ini mudah sedih, marah, dan cengeng. Jadi, orang tua harus membantu anak untuk mengembangkan diridari sifat temperamennya.

Langkah-langkah
Langkah awal yang harus dilakukan orang tua adalah menerima dan menghargai semua keunikan anak. Anak yag kreatif juga didukung dari suasana keluarga yang memberi kebebasan pada anak. Selain itu, orang tua juga harus selalu mendorong anak untuk mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginannya.

Perlu diingat pula, anak yang kreatif biasanya juga tumbuh dari jiwa orang tua yang kreatif yang selalu mengajak anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas baru seperti memasak, jalan-jalan kemuseum, memperbaiki mainan, dan membuat barang kerajinan tangan.

0 komentar:

Posting Komentar

Mari Berbagi

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More